Kamis, 08 April 2010

Aroma pembawa petaka..

Seorang ikhwan bercerita :”Yaa akhi, bagaimana kami harus menyikapi begitu banyak pezina di sekeliling kami? Kami berusaha untuk menahan pandangan kami dari yang dilarang Allah Subhanahu wa Ta’ala, namun ada satu hal yang tak mampu kami halangi datangnya! Yaitu aroma wewangian wanita-wanita ketika kami berjualan di pasar, aroma itu tanpa permisi langsung saja main selonong masuk ke dalam hidung kami, apa kami juga harus menahan nafas agar bebas dari aroma wewangian ini? Apakah ada nasihat anda untuk kami? Kalau kami harus pakai masker nanti malah akan mengundang fitnah dan syubhat orang-orang disekeliling kami.”

Penulis hanya bisa tersenyum,”Ishbir, akhi, bayangkan saja aroma terburuk yang bisa keluar dari wanita yang berparfum wangi tersebut, setiap manusia memiliki aroma buruk pada tubuhnya!” Hanya itu nasihat yang mampu penulis berikan, memang pandangan mata bisa ditahan dan ditundukkan, namun apakah mereka harus berhenti bernafas untuk menahan diri dari serangan parfum wanita-wanita awam ini?

Kami kadang menyebutnya sebagai “serangan fajar”, ya! Sebuah serangan yang bisa mendahului suatu perbuatan zina, serangan yang menjadi muqodimah dari terbukanya pintu-pintu syaithan untuk mengajak manusia melakukan perbuatan yang keji! Biasanya setelah serangan aroma wangi dari seorang wanita diikuti dengan penasaran rasa hati untuk mengetahui siapa yang memakai wewangian tersebut, lalu terjadilah pandangan mata yang diharamkan, setelah mata bertemu mata lalu bergetarlah hati dan memulai perkenalan, kemudian saling tukar nomor telepon dan selanjutnya…

Dari Abu Musa Al-Asy'ari Radhiyallahu 'anhu, dia menceritakan, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda. "Artinya : Setiap wanita mana saja yang memakai wangi-wangian lalu dia berjalan melewati suatu kaum supaya mereka mencium bau wanginya itu, berarti dia telah berzina". [Hadits ini Shahih. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad (IV/414). Juga diriwayatkan oleh Abu Daud dalam At-Tarajjul (4174, 4175). Imam Tirmidzi (2786). Imam Nasa'i (VIII/153) melalui Ghanim bin Qais, dari Abu Musa Al-Asy'ari]

Dalam menerangkan hadits di atas, Al-Allamah Al-Mubarakfuri Rahimahullah mengatakan, “"Yang demikian disebut berzina karena wangi-wangian yang dikenakan wanita dapat membangkitkan syahwat laki-laki dan menarik perhatian mereka. Laki-laki yang melihatnya berarti telah berzina dengan mata, dan dengan demikian wanita itu telah melakukan perbuatan dosa"

Penulis katakan bahwa wanita adalah gerbang dimulainya pintu zina, dengan kehadiran wanita yang mempertontonkan tubuh dan aromanya akan semakin membuka lebar gerbang zina tersebut, demi Allah perbuatan zina itu adalah hal yang sangat keji, bagaimana suatu kaum bisa selamat dan mendapatkan ridha Allah Ta’ala jika kondisi wanitanya menjadi sumber datangnya perbuatan zina?

Bukankah Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman :”Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS Al-Israa’ : 32)

Duhai betapa aroma pembawa petaka ini telah menyebar dengan lembut di kalangan wanita muslimah dan mereka menganggapnya suatu hal yang biasa, bahkan sampai diiklankan di media televisi agar semakin menyebarkan pemahaman bahwa sah-sah saja wanita memakai wewangian untuk menarik perhatian lawan jenisnya. Benar wahai saudariku! Satu-satunya alas an engkau keluar rumah dengan memakai wewangian adalah untuk menarik perhatian dan minat laki-laki akan dirimu!

Wahai saudariku muslimah, betapa Allah Ta’ala telah meninggikan kedudukanmu dan kau mencampakkannya begitu saja, mengikuti gaya wanita-wanita kafir yang mengumbar syahwatnya seenaknya di jalanan, duhai saudariku muslimah, kembalilah pulang ke rumah, dan janganlah engkau keluar dari istanamu kecuali untuk kepentingan yang syar’i, jika memang terpaksa harus keluar maka berhijablah dengan baik dan janganlah engkau memakai wewangian, agar semakin tersembunyi dirimu dari gangguan lelaki yang memiliki penyakit dalam hatinya.

Jika tujuanmu wahai muslimah saat keluar rumah dengan memakai wewangian untuk mencari pendamping hidup, maka ketahuilah! Tidak aka nada seorangpun lelaki shalih mau melihat dan mendekatimu, para lelaki shalih itu akan berlomba menjauh darimu, dan sebagai gantinya akan dating lelaki hidung belang yang memiliki penyakit dalam hatinya, lelaki yang hanya akan mengharapkan madumu lalu mencampakkanmu. Apakah ini yang engkau harapkan wahai saudariku?

Wahai adik-adikku kaum muslimah remaja, semakin kalian tersembunyi dari manusia, semakin kalian mencapai derajat mulia, tekunlah dalam menuntut ilmu agama yang syar’i, ketahuilah hukum-hukum dalam agamamu, agar kelak engkau mendapatkan pendamping yang shalih, agar selamat kami dari dirimu, agar semakin indah kehidupan ini dengan adanya kehadiranmu…

Wallahu a’lam bish showab

Oleh Andi Abu Najwa

0 komentar:

Posting Komentar